Jumat, 23 April 2021

Pengalaman Pertama Pakai Produk Retinol di Usia Kepala Tiga

Sudah beberapa tahun terakhir, peradaban skincare saya berubah. Dari yang tadinya masih pakai toner atau masker aja, dan lebih banyak bermain dengan makeup, kini mulai memilih buat berinvestasi di kesehatan kulitnya. 

Sebagai rakyat jelata, tentunya pakai produk trial atau share in jar menjadi salah satu jalan ninja. Dan ada beberapa hikmah dari perjalanan petualangan serum, salah satunya anti aging. 

Sebenarnya, saya cuma dua kali mencoba anti aging. Yang pertama adalah Hada Labo Gokujyun Alpha Ultimate di beberapa tahun lalu saat saya masih umur dua puluhan. Buat saya, itu sudah wah banget. Apalagi sempat teracuni buat beli essencenya. 



Yang kedua adalah di usia 30-an awal, mulai mencoba produk dari Avoskin Miraculous Retinol. Baru di sini saya ngeh, perbedaannya. 

Retinol memang jadi salah satu bahan aktif yang digunakan untuk menghambat penuaan. Walaupun, aslinya ya penuaan tidak bisa dicegah. Tapi, dari kedua produk itu saya belajar, bahwa beberapa produk untuk anti aging memang didesain dengan level tertentu, dan ini bisa dilihat dari harganya. 

Saat saya pakai Hada Labo, ia perform sebagaimana produk drugstore. Bukan yang wah-wah amat, tapi juga nggak jelek-jelek amat. Analisa saya, dia sebenarnya kelas menengah, tapi ongkos produksinya ditekan dan menyesuaikan dengan konsep simple mereka, jadi packagingnya terlihat 'murah'. 

However, saya malah pakai dia bertahun-tahun ini. Pertama, dia terjangkau untuk ukurannya yang bisa buat berbulan-bulan. Kedua, dia tidak ada pewangi yang membuat saya was-was. Ketiga, efeknya cukup untuk sehari-hari. 

Nah, tapi semakin bertambahnya usia, jelas senjatanya perlu ditambah. Selain itu perlu memperhatikan kandungan, keamanan dan kenyamanan pemakaiannya. Saya tertarik pada Bhumi, Avoskin dan ElsheSkin, di mana ketiganya punya retinol. Tapi, saat ini masih Avoskin dulu karena sepertinya yang paling sesuai dengan beragam kondisi saat ini adalah dia. 



Sejauh ini, memang improvementnya jujur saja lebih terasa. Misalnya rasa plump dan perbaikan tekstur yang tipis aja, tapi cukup terasa dalam 3 hari pertama. Saya masih bisa merasakan tekstur di wajah, tapi tidak merasa ini masalah besar, karena perlu beberapa bulan untuk kita lihat efeknya. 

Di samping itu, saya suka dengan Eye Ampoulenya. Karena soothing banget dan nggak membuat mata berat saat berangkat maupun bangun tidur. 

Tetap ada rasa deg-degan dalam mencoba produk dengan bahan aktif. Kulit saya badak, tapi nggak mau juga ngalamin purging yang bikin pusing.

Cara Menghilangkan Ketombe dengan Air Teh Basi


Saat masih remaja, saya randomnya agak nggak kira-kira. Pernah karena nggak punya catokan, tapi ingin rambut lurus, jadi dicatok pakai setrika beneran. Padahal mestinya saya belajar dari kawula muda angkatan saya yang nggak lama, rambutnya jadi brintik karena hasil rebondingnya hilang. 

Di tengah-tengah era rebonding itu, saya pernah ketombean yang menurut saya sebenernya 'yaudah sih' (tuh kan random lagi), tapi berkat membaca sebuah majalah Asian Glitz dan nemu tips menghilangkan ketombe ala Cecilia Cheung, maka markicob, alias mari kita coba. 

Dorongan mencoba ini karena saya pernah belajar di kelas Tata Busana atau sejenisnya, ada guru yang mengajari cara perawatan tubuh dengan alami. Salah satunya, mengatasi ketombe dengan air teh basi. 

Ternyata, hal ini benar adanya :))

Jadi, sejak saat itu saya sekitar 1-3 bulanan mencoba untuk secararutin menyiapkan air teh basi, sebanyak 1 mug berkumur khusus sikat gigi. Kira-kira isinya setara 400 ml air teh yang sudah umur semalam sampe 2 malam. 

Sebelum keramas, saya pasti pakai itu dulu. Disiram sedikit-sedikit sambil dipijat ke kulit kepala sampai merata. Lalu saya diamkan beberapa menit, asal gak masuk angin aja. 

Saya gak gengges sih dengan baunya, masih bisa ditolerir. Yah, langunya aroma teh paling ya gitu itu kan. Lalu setelah kira-kira 10-15 menit, baru deh keramas seperti biasa. Kuncinya memang rutin aja. 

Dan beneran, dalam sebulan, bisa kelihatan hasilnya. Ketombe yang bagai taburan donat salju ini perlahan mulai banyak berkurang. Sejak itu, saya sempat mengalami masa-masa di mana kepala nyaris bebas ketombe. Ada pun mungkin nggak seheboh itu. Jadi kalau diusreg, rambut nggak lagi hujan salju. 


Sayangnya, lepas itu saya udah terlena dan nggak lagi pakai. Di usia sekarang, ketombenya datang lagi. Ada banyak penyebabnya sih. Di antaranya stres dan karena saya berjilbab, tapi kurang merawat rambut. 

Sepertinya saya akan mencoba lagi tips ini dan mudah-mudahan berhasil seperti dulu. Selain air teh basi ini, nggak masalah kalau mau nambah pakai tonic. Biar rambutnya dapat dukungan moril, karena ketombe tuh emang provokatif banget. Bikin banyak masalah lain ke rambut kita. Semoga bermanfaat. 

Jumat, 16 April 2021

Legitnya Jualan Kurma di Bulan Ramadan




Di masa pandemi ini, memang banyak orang berusaha menjalankan bisnis secara mandiri. Ini sebagai dampak dari resesi ekonomi sejak tahun lalu. Jutaan usaha makro dan mikro terguncang, hingga banyak orang yang harus menelan pahitnya PHK. 

Tapi, selalu ada solusi bila kita mau mencoba mengusahakan. Salah satunya adalah peluang dalam bisnis kurma di bulan Ramadan ini. Bahkan, peluang ini masih bisa dijalankan hingga mendekati Idul Adha nanti. 

Kurma memang merupakan sumber pangan yang bukan hanya kaya manfaat, tapi juga berkah. Buah nabi ini bisa dikreasikan menjadi banyak hal, atau hanya dipasarkan tanpa diolah begitu saja. Makanan ini juga banyak dicari oleh muslim sebagai konsumsi penting di bulan puasa. 

Beberapa ide jualan kurma yang bisa diadaptasi antara lain: 

Kurma kemasan, ini memang banyak di pasaran, tapi juga akan selalu laku. Apalagi bila kita menjual beragam kurma kemasan, seperti sukari, medjool, ajwa atau kurma ruthob. 

Susu kurma, merupakan olahan kurma yang dipadukan dengan nikmatnya susu. Produk ini baik juga bagi ibu menyusui, atau mereka yang sering merasa lemas saat puasa. 



Coklat kurma, salah satu jenis olahan yang bisa kita buat sebagai jualan saat Ramadan, Lebaran, hingga menjelang Idul Adha. Dikemas dengan apik, akan bisa ditawarkan sebagai hampers. 

Kue kurma, yang satu ini juga bisa menjadi ladang pemasukan. Utamanya bila jelang akhir Ramadan, di mana orang-orang mulai mencari kue kering. 

Itulah beberapa ide berjualan kurma yang bisa kita coba di bulan penuh berkah ini. Jangan berhenti ketika Ramadan usai. Cobalah berinovasi, karena sesungguhnya kurma memiliki asupan penting yang dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Selasa, 24 April 2018

Review Sandara Jiwa The Forbidden Black Pitera Serum, Si Banyu Beras Versi Indo yang Wagelaseh



Setelah sekian tahun lamanya nggak nulis review, Sandara Jiwa ini bikin saya pengen banget bikinin reviewnya. Why? Karena rasanya NJATA SEKALI KHASIATNJA.

Jadi berawal dari dibisikin @traverie tentang Sandara Jiwa ini tatkala hati sedang sangat ingin beli skincare Koreyah. Jujur aja saya lagi pengen banget Natural Pacific Fresh Herb, serum Jun Ji Hyun yang terkenal itu. Dan segedabrek 10 steps Korean skin care lainnya yang menggiurkan buat dicoba, seperti calendula toner, exfoliating toner, dan sebagainya dan sebagainya.

Ternyata setelah ubek-ubek Sandara Jiwa, mereka punya serum pitera. HO OH PITERA yang kalo di prodak Jepang femes itu sebotolnya jutaan. *pingsan

Nah, kali ini saya mau bahas dari kesan pertama hingga pengalaman pakainya. Wakakaka...

Sandara Jiwa


Jadi opini saya tentang Sandara Jiwa ini adalah, mereka punya produk perawatan super alami dan organik. Dengan hashtag #CantikMembumi dan #HONESTYFORYOURSKIN, bisa dilihat lah ya visi misi mereka melalui skincare yang dimiliki. Nggak jauh-jauh dari mengajak wanita untuk berani tampil dengan bare face mereka.

Sandara Jiwa juga mengklaim kalau produk mereka aman buat ibu menyusui, Masuk akal sih, karena hampir semua yang dikeluarkan menggunakan bahan-bahan alami seperti aloevera, royal jelly, fermentasi air beras, air mawar dan sebagainya. Yay! Sehat banget khaaaan~~

Produk mereka macem-macem sih. Ada Pitera dengan aneka varian (pitera white, black, red, kalo nggak salah ada yang green juga), Calendula Toner, Lungs Elixir (yep, ini produk buat paru-paru), Sanubari Laut dan sepertinya sebelum ini mereka punya beberapa perawatan lain seperti Sunya Ruri Rose Water.

Nah kalo diliat-liat, mereka ini punya ciri khas dan filosofi banget. Utamanya menamai produknya dengan nama-nama yang menggemaskan buat kaum-kaum ethes seperti hamba. Sunya Ruri, Sanubari Laut, La via Purgativa, even  nama Sandara Jiwa juga saya suka banget dengernya.

Oke, yuk langsung aja ke produknya...

The Forbidden Black Pitera by Sandara Jiwa


Konsepnya mirip dengan Pitera Essence by Esketu. Hanya saja dia dikemas dalam bentuk spray ukuran 200an ml. Teksturnya sama-sama cair dan bau fermentasinya cukup kuat. Tapi buat saya yang mencari khasiat ini, ndakpapa. Sesuai namanya black pitera, yang ini warnanya hitam, tapi nggak pekat-pekat amat. Macem es setup kecemplungan cincau lah warnanya.

 

Saya beli sepaket, Night dan Light Serum. Yang night untuk malam hari, dia sudah dilengkapi dengan overnight water mask dan pelembab. Harganya Rp 110,000. Sedangkan untuk Light Serum, digunakan untuk pagi hari, harganya lebih murah, Rp 80,000. Pas saya beli sih ada harga bundling hehehe, jadi cuma Rp 170rb aja beli dua-duanya.

Cara Pakai: Menurut instruksinya, cara pakai serum ini adalah pada wajah yang bersih, lembab dan hangat. Kalau saya sih, setelah membersihkan wajah, saya bilas dengan air hangat tapi nggak diguyur biasa. Saya nikmati aliran airnya, supaya stay agak lama dan suhunya nggak meninggalkan wajah.
Ada juga yang selepas bersihin wajah, pakai handuk hangat. Namun berhubung kadang saya agak MLZ, maka pakai cara yang pertama.

Setelah itu saya aplikasikan 1 layer Calendula Toner. buat meringkas pori. Nanti kalau sudah meresap dengan baik, baru semprotkan Forbidden night atau light serumnya ke wajah. Light Serum untuk pagi hari, sedangkan Night Serum untuk malam hari (karena night serum katanya dilengkapi overnight watermask dan moisturizer) Lalu tepuk-tepuk deh macem pakai esketu.

Kita akan merasakan sensasi muka yang lembab banget dan sedikit sticky kalo udah pakai piteranya ini. Kalau masih toner calendulanya aja sih mungkin hanya berasa lembab lantas ada rasa 'udah gitu aja?' hahaha.. Makanya saya lengkapi dengan serum The Forbidden Black Pitera ini biar afdol.

Result: Awalnya waktu pakai di malam hari, saya ngerasa biasa aja. Apalagi ini produk organik, temen saya udah bilang kalau hasilnya nggak akan langsung keliatan. Ternyata, begitu saya bangun pagi, VAAAAWWW....!!!

Produk ini meski alami, cukup cepat menunjukkan performanya. Pagi hari kulit saya lembab dan sedikit improve, seperti kalau saya lagi agak sekian steps perawatan wajah ala Korea, yang pakai serum, krim mata, pelembab, toner segala macem. Padahal yang ini cuma berbekal cuci muka, semprot dan tepuk-tepuk doang.

Di saat saya menulis ini, sudah hari keempat saya pakai The Forbidden Black Pitera Serum. Hasilnya mulai terasa sih. Ada glow sehat di wajah dan beberapa jerawat kecil memang agak kempis sedikit. Setidaknya, inilah efek-efek harian yang bisa kita tengarai ((((tengarai)))). Mungkin ini efek overnight water mask dan pelembabnya. Karena setau saya pakai overnight sleeping mask itu suka bikin kulit kita jadi cakepan gitu besokannya.

Sedangkan untuk light serumnya, saya merasakan efek instant glow memang. Hanya saja muka saya masih agak gradakan dan kusem, jadi agak kurang lengkap sih rasanya. Tapi saya pernah juga pergi ngantor hanya dengan complexion calendula toner dan lightserum, dilanjutkan dengan lipstik dan eyeliner. Well, saya setuju sih kalau skincare ini memberikan rasa cantik yang sehat dan percaya diri, sehingga I feel dare to bare gitu lah kaya wanita jaman now. Hahahha..

Tapi saya belum melihat efek kulit yang cerah atau tidak kusam. Atau wajah ane aja nih yang emang lecek yah? Hahahha... Kelihatannya sih kalau saya emang butuh booster lain untuk perawatan wajah, terutama dengan PR pori yang besar, kusam, komedo dan gradakan.


KESIMPULAN


Jadi menurut kesimpulan ane, Sandara Jiwa The Forbidden Black Pitera ini adalah salah satu produk lokal nan boleh banget dicoba bagi kalian yang nggak suka perawatan kulit ribet dan mahal. Karena selain bahannya alami, pakainya tinggal disemprot-semprot dan ditepuk cantik sampai meresap. Beres deh.

Produk ini memperlihatkan efeknya dalam jangka panjang, tapi performanya bisa dilihat dalam tempo singkat. Maksudnya, black pitera ini nggak akan langsung bikin kulitmu bright dan kinclong seketika. Bertahap pastinya. Tapi, misalnya dipakai malam hari sebelum tidur, keesokan harinya kamu bisa mendapatkan instant natural glowing face, atau supple skin yang sehat.

Mengenai efek jangka panjang, menurut saya mau skin care organik maupun chemical juga bakalan butuh proses, so I don't have any problems with this product. Wong saya pakai skin care Korea atau Jepang aja kadang juga masih ada bekukul-bekukul juga besoknya. Nah yang ini tidak menimbulkan gatal, iritasi, purging atau aneh-aneh sama sekali. Ya, mungkin karena dia bahannya natural yes.

Buat kamu yang anaknya nggak neko-neko dan hanya membutuhkan support skin care biasa, produk The Forbidden Black Pitera-nya Sandara Jiwa ini bakal oke banget. Sudah harganya terjangkau, praktis, dan dalam kemasannya pun isinya agak banyak.

Tapi kalau kalian anaknya perawatan banget, saya yakin kalian merasa produk ini belum cukup dan butuh diboost dengan skin care lainnya. Nggak apa-apa sih, kebutuhan kulit kan masing-masing. So you can choose what's best for your skin. 






Kamis, 05 Januari 2017

Mengungkap Jejak Masa Kecil Ahok di wisata Kampung Kelahirannya


Meski terkenal dengan ciri khasnya sendiri, Ahok tetaplah manusia yang punya  masa kecil dan akan bernostalgia jika ingat tentang gambaran-gambaran suasana di masa lampu ketika Belitung atau tempat lainnya belum seperti sekarang ini. Hal ini terlihat saat dihadiri dalam acara peresmian  Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bahari, Jakarta Selatan beberapa bulan yang lalu.



Gambar 3a : https://www.instagram.com/ade.pm/

Saat itu Ahok nampak senang melihat pertunjukan yang ditampilkan oleh anak-anak dari Tingkat PAUD hingga SD. Ada yang menampilkan atraksi drum band, hingga nyanyian. Ahok juga sempat teringat dengan kehidupan masa lampau sewaktu masih tinggal di Belitung Timur.  Tepatnya di di Jalan KA Bujang No. 22, Kecamatan Guntung, Kabupaten Belitung Timur.

Jika kamu berangkat dari ibu kota Tanjung Pandan, maka harus menempuh perjalanan darat selama 1 jam, baru setelah itu bisa melihat secara langsung jejak  masa kecil Ahok. Lewat rumahnya. Yang saat ini ditinggali oleh ibu serta keluarga adiknya. Saat  pulang ke Belitung, Ahok juga mampir ke rumah ini.

“Dulu kecil samping rumah ada lapangan bola, besar sekali. Dulu nggak kenal futsal karena memang lahan masih luas. Itu rumah orang dijadikan lapangan saja. Alasnya banyak akar-akar jadi kalau jatuh pasti sobek dengkul. Kita bisa nyempung ke sungai, nangkap burung," ungkap Ahok.
Suasana menyenangkan seperti itu juga masih bisa kamu rasakan bila datang langsung. Lalu ada apa saja di kawasan yang saat ini telah menjadi destinasi wisata

Jumat, 01 April 2016

[REVIEW] VIVA Green Tea, Perawatan Kulit Murah, Asli Indonesia VIVA



Saya datang lagiiii...

Memang benar kata pepatah, padi itu semakin tua semakin merunduk. Makin ke sini, saya makin 'humble' aja dalam memilih kosmetik. Nah, kali ini saya akan bahas tentang kosmetik sejuta umat di Indonesia, VIVA.

Saya bukan penggemar yang gimana gitu sama Viva ini. Tapi, sejak dia pernah menyelamatkan saya pas purging dulu, serta belakangan ini saya nggak sengaja beli dan merasakan keajaibannya kembali, saya jadi ingin berbagi kisah dan reviu. Apakah itu?

Susu Pembersih Green Tea (Milk Cleanser Green Tea) 


Saya pernah nyoba yang lemon waktu jerawatan. Ya hasilnya oke dan sesuai buat kulit jerawatan. Tapi saya nggak begitu suka baunya, soalnya agak menyengat. Pernah juga nyoba yang spirullina, bengkoang, bahkan timun. But still not suitable for me. Seperti ada 'sumuk-sumuk'nya gitu...

Lalu saya baca reviu Onikchan, katanya yang Green Tea ini enak. So saya coba yang Green Tea ini. Buset, agak susah juga nyarinya. Sekalinya dapet, langsung bisa beli dua. Hahahahaha..

Yang ini baunya enak. Lembut dan nggak nyengat. Hasilnya juga bikin kulit kenyal lho besoknya, sekalipun saya kelupaan pakai toner. Kadang saya nggak pakai toner malah. Setelah bersihin dengan kapas, menggunakan jurus swap tertentu, kadang saya bilas air aja, sekalian wudu'. Besokannya, kulit jadi enak. Lembut kenyal gimana gitu..

Toner Green Tea


Ini juga merupakan salah satu toner favorit. Baunya nggak nyentrong dan sejuk di kulit, nggak ada sumuk-sumuknya. Tonernya meringkas pori dengan cukup baik.

Kadang kala kalo lagi gerah, saya pake toner ini. Atau pas sikon nanggung, habis mandi dan cuci muka jam 7 malem, mau pake Hadalabo, saya kasih toner aja biar kulit siap dengan treatment berikutnya. Hasilnya tetap ajiiib..

Pelembab Green Tea


Nah, jadi ceritanya kapanan saya ke Toko Raya di Malang yang jual buuuuaaaanyakk vendor kosmetik dan kebutuhan wanita. Maksud hati sih pengen beli cleanser dan toner aja, pelembabnya pake yang kecil mulberry atau yoghurt itu.

Eh ternyata mbaknya nawarin mau pelembab Green Tea juga apa nggak. Trus saya manggut-manggut. Lha kok harganya juga lebih murah :))) Bungkuuuuss!!

Sekarang, setiap pagi mau ngantor, saya pake pelembab ini. Really works for me. Mungkin karena ada UV filternya juga ya. Kemarin-kemarin akibat pakai foundi/bb cream dan eye shadow, kulit saya sempet agak kusem, kering dan mulai ada kerutan gitu.

Sejak serangkai produk ini saya pake, kulit jadi lebih kenyal. Saya jadi inget cerita alm mbah pijet dulu. Pelangganya ada yang punya kulit aluuus dan awet muda gara-gara pake Viva. Dulu saya pikir cuma pembersihnya aja, tapi sepertinya gara-gara pelembab ini juga.

Kelebihan dan Kekurangan


Ada banyak kelebihan 3 serangkai Viva ini. Pertama, harganya miring banget. Even we want to buy it double, dompet nggak akan bolong. Kedua, they get the point bahwa ini sesuai untuk daerah tropis. Untung kulit saya badak, jadi meski awalnya canggung, tapi nggak lama kemudian saya ngerasa nyaman pakainya.

Ketiga, efeknya real banget. Dulu saya under estimate sama kualitasnya. Ternyata itu terpatahkan sama sekali. Lha wong kerasa gini purging ilang, kulit bersih dan kenyal, kerutan juga tersamarkan dan hampir ga kerasa lagi guratannya.

Kekurangannya, kalo nggak salah dia pakai alkohol dan beberapa orang nggak suka akan hal ini. Kalo saya kayanya nggak begitu jadi masalah.

Intinya, Viva ini perawatan kulit murah meriah yang jangan dipandang sebelah mata. Saya pernah pake beberapa brand yang keliatannya lebih gengsi dari Viva (termasuk harganya), tapi banyak juga yang ternyata nggak terlalu impresif hasilnya. So saya pilih yang pasti-pasti aja. Kalo kamu? ;)

Well, semoga bermanfaat ya.

Sabtu, 26 Maret 2016

[TIPS] Cara Mengatasi Rambut Rontok dan 'Mbrodol' Parah (Yang Berhijab Boleh Banget Baca!)



Halo Gan,

Wuiih, setaun lebih ya saya nggak nulis di blog ini. Dan saya kembali membawa ilham, ilmu, pencerahan tentang cara mengatasi rambut rontok parah, yang mbrodol-mbrodol kalo pas keramas dan mandi, sampe nyumpet lubang kamar mandi. *tepok jidat*

Kebetulan saya juga berhijab, dan selama beberapa minggu terakhir saya mulai merasa rambut ini lagi 'bengak-bengok' minta diperhatikan. So, let's begin,,,

Awalnya.. 

Tadinya rambut saya oke-oke aja kok. Apalagi dia sudah mulai panjang, saya suka banget. Tapi beberapa bulan terakhir, dia mulai rontok dan makin ke sini rontoknya makin parah. Bapak saya yang kamar mandinya sering saya pake (soalnya ada water heaternya, hihihi.. Malang adem, siiis), sampe nanya, "Nduk, rambutmu kok rontok-rontok. Nggak papa tah itu?"

Trus dengan santainya saya jawab, "Gapapa, ini soalnya mulai panjang." Ya iya sih mulai panjang, tapi suwe-suwe mbrodolnya mulai serem. Rambut mulai nyangkut2 di iket rambut sampe seperti buntelan, lalu pas keramas dan mandi, bisa buaaanyakk gitu rontokny Rasanya kayak orang sakit parah.

Saya mulai gelisah, tapi sambil muter otak. Saya nanya-nanya temen cewek yang punya masalah yang sama *etapi, memang rambut rontok ini hampir semua orang ngalamin*. Saya juga main-main ke supermarket, liat-liat rak shampoo dan kondisioner dan tonik dan apapun yang buat rambut, terutama rambut rontok. Dan di sinilah semua ilham itu dimulai~ (kok koyok ceritone sun go kong??)

Kenapa rambut bisa rontok parah?

Dalam kasus yang saya alami, adalah RONTOK DARI AKAR, BUKAN PATAH SEPERTI DI IKLAN2. Setelah melalui beberapa metode perawatan sendiri, saya menyimpulkan beberapa hal. Rambut rontok bisa terjadi karena:

1. Rambut mulai panjang. Semakin panjang dia, semakin mudah rontok dalam kondisi non perawatan.
2. Saya pakai hijab dan mengikat rambut. Bisa jadi rambut kurang bersirkulasi, kepanasan, rapuh, dkk
3. Kita sendiri dalam sikon yang nggak begitu fit. Seperti stres, makanannya kurang bernutrisi, gaya hidupnya jelek, dkk.
4, Kita nggak rutin keramas. Rambut saya yang diiket, ketutup hijab, kadang-kadang baru keramas 3-4 hari kemudian :"> ahihihi.. langsung deh kalo dikeramasi rontok semua. Dan, mungkin kita kebiasaan keramas pakai air hangat, ini mudah sekali bikin rambut 'lepas'.

Vitamin Rambut
5. Saya nggak pernah perawatan rambut :)))) Ke salon aja udah ga pernah sejak sekitar tahun 2010 atau 2011, (soalnya kasusnya dulu rontok kayak begini lalu mbaknya yang ngeramasin syok berat. Saya yang rambutnya rontok, kok mbaknya yang 'horor'?) Well, dan saya di rumah juga jarang banget masker, tonik atau pake vitamin rambut. Paling mentok adalah shampoo dan kondisioner.

Lalu saya mengatasi rambut rontok dengan metode ini: 

1. Siapkan shampoo, kondisioner, vitamin rambut, hair tonic dan minyak alami yang bagus buat rambut (misalnya minyak kemiri, minyak zaitun, etc. Saya pakai 2 minyak ini)

2. Pertama, rambut pasti masih akan rontok parah. Saya nggak pakai sisir, cuma pakai jari. Saya sisir rambut dengan lembut pakai jari, biar yang rontok jatuh dulu. Trus. saya kasih kulit kepala dan batang rambut dengan campuran minyak zaitun dan minyak kemiri.

Di step ini, saya pijat-pijat kulit kepala. Selain biar sirkulasi darahnya lancar (yang katanya bisa membantu menguatkan akar rambut), juga karena bisa jadi rambut rontok karena faktor stres. Kalo dipijet kan enak tuh, lebih rileks. Nah, setelahnya, biarkan selama 15-30 menit. Ini kulit kepala saya pas sudah waktunya keramas, dan saya nggak pakai buntel2an sama handuk hangat. Simpel pokoknya. Hehehe..

Shampoo rambut rontok


3. Setelah itu, saya keramas pakai air dingin. Shampooan seperti biasa. Kalo saya pakai Natur dan Head & Shoulders. Soalnya kalo pakai Natur aja jadinya keset banget dan hampir ga ada busanya. Sementara kalo pake H&S aja, cuma buat preventif ketombe, tapi nggak menguatkan rambut.

This is my way, kalo teman-teman merasa cukup pakai 1 shampoo, it's oke. Inti dari poin ini adalah mencuci rambut, dengan shampoo yang tepat. Ini juga sambil sedikit dipijet. Kenapa sedikit? Karena waktu basah, rambut itu rapuh.

4. Bilas dan pakai kondisioner yang luwembut buat rambutmu. Saya pakai apa aja sih masuk, hahahaha. Kemarin sempet pakai rejoice, tapi terakhir kali saya beli Sunsilk yang ginseng. Yah, yang cukup di kantong aja lah. Setelah kondisioner 60 detik, saya bilas. Haluuuushhh..

5. Keringkan rambut, jangan digesek. Ditepok-tepok aja pakai handuk. Kalau pakai hair dryer, agak jauhan yah makenya. Sampai setengah kering.

6. Setelah itu, mulai pakai tonik. Saya kayaknya cocok pakai Natur ini. Shampoo dan tonicnya pas banget di rambut saya. Kasih sedikit-sedikit di kulit kepala, lalu pijet-pijet lagi. Kurang lebih 2 menitan, rata ke semua bagian rambut.

7. Berikutnya pakai vitamin rambut sejenis Ellips or whatever. Saya pake Ellips dan mau nyoba Dove. Tips yang ini, saya dapet dari temen kampus yang dulu pas kuliah juga pernah ngalamin rambut rontok. Dia juga dikasih tau mba kosnya. Jadi ini ceritanya adalah resep turun temurun :)).

Selesai. Biarkan kering dengan sendirinya.

Catatan

1. Jangan telat waktu keramas. Karena perawatan seperti ini tuh kuncinya rutin. Seperti treatment kulit yang purging sebelum postingan ini.
2. Sesekali pijet-pijet kulit kepala tanpa apa-apa. Selain lebih rileks, juga bisa bikin rambut lebih kuat.
Minyak perawatan rambut

3. Sekarang, tiap sebelum keramas, saya pakai minyak kemiri dan zaitun dulu. Kadang di rambut aja, kadang sekalian pakai di kulit kepala. Dan lagi-lagi, dipijit-dipijit.

Hasilnya

Nggak sampai nunggu bulan, cukup kelihatan hasilnya. Masih ada yang rontok, tapi sepertinya jauuuh berkurang dari hari ke hari. Bahkan pas ngiket rambut juga udah nggak banyak yang nyangkut, atau bahkan nggak ada.

Nggak ada gambar rambutnya yah, soalnya kan udah ditutup, Hihihihi..

Ini jadi ceritanya adalah saya ngebet banget bikin tulisan ini karena amazed sendiri sama hasilnya :))) :))) Kan katanya 'sharing is caring'. Wihihihi.. Semoga bermanfaat ya buat temen-temen yang mungkin punya masalah dengan rambutnya. Jaaa, mata nee~~