Jumat, 23 April 2021

Pengalaman Pertama Pakai Produk Retinol di Usia Kepala Tiga

Sudah beberapa tahun terakhir, peradaban skincare saya berubah. Dari yang tadinya masih pakai toner atau masker aja, dan lebih banyak bermain dengan makeup, kini mulai memilih buat berinvestasi di kesehatan kulitnya. 

Sebagai rakyat jelata, tentunya pakai produk trial atau share in jar menjadi salah satu jalan ninja. Dan ada beberapa hikmah dari perjalanan petualangan serum, salah satunya anti aging. 

Sebenarnya, saya cuma dua kali mencoba anti aging. Yang pertama adalah Hada Labo Gokujyun Alpha Ultimate di beberapa tahun lalu saat saya masih umur dua puluhan. Buat saya, itu sudah wah banget. Apalagi sempat teracuni buat beli essencenya. 



Yang kedua adalah di usia 30-an awal, mulai mencoba produk dari Avoskin Miraculous Retinol. Baru di sini saya ngeh, perbedaannya. 

Retinol memang jadi salah satu bahan aktif yang digunakan untuk menghambat penuaan. Walaupun, aslinya ya penuaan tidak bisa dicegah. Tapi, dari kedua produk itu saya belajar, bahwa beberapa produk untuk anti aging memang didesain dengan level tertentu, dan ini bisa dilihat dari harganya. 

Saat saya pakai Hada Labo, ia perform sebagaimana produk drugstore. Bukan yang wah-wah amat, tapi juga nggak jelek-jelek amat. Analisa saya, dia sebenarnya kelas menengah, tapi ongkos produksinya ditekan dan menyesuaikan dengan konsep simple mereka, jadi packagingnya terlihat 'murah'. 

However, saya malah pakai dia bertahun-tahun ini. Pertama, dia terjangkau untuk ukurannya yang bisa buat berbulan-bulan. Kedua, dia tidak ada pewangi yang membuat saya was-was. Ketiga, efeknya cukup untuk sehari-hari. 

Nah, tapi semakin bertambahnya usia, jelas senjatanya perlu ditambah. Selain itu perlu memperhatikan kandungan, keamanan dan kenyamanan pemakaiannya. Saya tertarik pada Bhumi, Avoskin dan ElsheSkin, di mana ketiganya punya retinol. Tapi, saat ini masih Avoskin dulu karena sepertinya yang paling sesuai dengan beragam kondisi saat ini adalah dia. 



Sejauh ini, memang improvementnya jujur saja lebih terasa. Misalnya rasa plump dan perbaikan tekstur yang tipis aja, tapi cukup terasa dalam 3 hari pertama. Saya masih bisa merasakan tekstur di wajah, tapi tidak merasa ini masalah besar, karena perlu beberapa bulan untuk kita lihat efeknya. 

Di samping itu, saya suka dengan Eye Ampoulenya. Karena soothing banget dan nggak membuat mata berat saat berangkat maupun bangun tidur. 

Tetap ada rasa deg-degan dalam mencoba produk dengan bahan aktif. Kulit saya badak, tapi nggak mau juga ngalamin purging yang bikin pusing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar